Fakta-Fakta Gas Elpiji yang Perlu Kita Pahami

Bahan bakar Elpiji atau dengan nama lain LPG (Liquid Petroleum Gas), merupakan bahan bakar utama yang saat ini digunakan sehari-hari di masyarakat untuk keperluan memasak di rumah atau digunakan untuk usaha. Pertamina, sebagai produsen gas LPG secara continue terus melakukan upaya sosialisasi penggunaan LPG yang tepat dan aman.

Berikut beberapa fakta tentang gas LPG yang perlu kita ketahui agar penggunaannya tepat dan aman.

ELPIJI CAIR
Gas LPG subsidi 3 kg maupun non subsidi 5,5 kg terdiri dari gas Propane (C3H8) dan gas Butane (C5H12). Jika tabung digoyang akan ada suara seperti air, itu bukan air (H2O). Melainkan gas LPG dalam bentuk cairan (liquified). Gas LPG akan lebih mudah didistribusikan dalam fase cair. Ketika dipakai, Elpiji fase cair ini akan berubah menjadi gas. Jadi jangan pernah membongkar tabungnya karena bisa terbakar atau meledak.

AROMA GAS
Gas LPG sejatinya tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun. Pertamina menambahkan zat merkaptan pada gas LPG. Maka dari itu gas LPG yang ada disekitar kita jadi memiliki aroma khas. Fungis dari aroma tersebut adalah agar kita dapat mengetahui jika terjadi kebocoran gas. Sehingga bisa lebih cepat untuk mengantisipasi dengan cara menjauhkan dari aliran listrik atau bahan yang mudah terbakar. Tidak perlu khawatir, untuk gas LPG 5,5 kg (Bright Gas) ada katup pengaman ganda DSVS (Double Spindle Valve System). Sehingga dua kali lipat lebih aman.

PENEMPATAN TABUNG
Penempatan tabung gas LPG sangat berpengaruh besar pada keamanan saat menggunakannya. Berat jenis gas Elpiji, lebih berat dari pada udara. Jika ada kebocoran pada selang atau regulator LPG, gasnya tidak menguap ke atas melainkan mengalir turun ke bawah. Jadi letakkan tabung Elpiji di tempat datar, dalam ruangan yang memiliki ventilasi udara yang baik. Jika sirkulasi udara di ruangan tidak lancar atau tertutup, saat bocor maka gas Elpiji akan terkumpul di ruangan dan apabila ada sumber panas seperti api, bisa terjadi kebakaran.

WARNA SEGEL
Warna segel gas merupakan salah satu petunjuk untuk nama agen resmi Pertamina dan wilayah area distribusinya. Segel gas juga berguna sebagai penanda gas LPG dalam keadaan aman dan belum digunakan. Pada gas 5.5 kg atau Bright Gas sudah dilengkapi dengan segel Hologram, untuk lebih menjamin kualitas dan kuantitas LPG dalam tabung. Dengan fitur segel hologram bergambar Logo Pertamina, Logo Bright Gas dan Logo LPG yang akan berubah warna jika hologram tersebut dilihat dari sisi yang berbeda.

KEASLIAN ELPIJI
Ciri-ciri tabung gas LPG 3 kg yang asli adalah dilengkapi dengan embos logo Pertamina pada pegangan tabung , kita bisa melihat logo SNI, nomor seri, kode produksi, kapasitas air didalam tabung, berat tabung pada saat diproduksi atau tara weight, test pressure (test pengujian pada saat diproduksi). Informasi bulan dan tahun produksi tabung, terdapat juga stamping yang menunjukkan bulan dan tahun uji ulang tabung. Sehingga memudahkan kita untuk mengetahui produksi tabung gas Elpiji 3 kg.

PENGGUNA ELPIJI
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No 26 Tahun 2009, gas LPG 3 Kg bersubsidi diperuntukkan bagi masyarakat miskin. Kategorinya yaitu keluarga dengan pendapatan maksimal 1,5 juta/bulan. Usaha mikro yang punya kekayaan bersih maksimal 50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan). Juga usaha mikro dengan pendapatan maximal 300 juta/tahun. jadi keluarga mampu, Aparatur Sipil Negara (ASN), bisnis hotel, restoran, komersial dan industri mesti pakai Elpiji non subsidi seperti Bright Gas 5,5 Kg dan Elpiji 12 Kg. Itu diatur dalam Perpres No 104 tahun 2007.

STANDAR BERAT
Standar berat tabung gas Elpiji 3 kg dengan isi rata-rata 8 Kg (± 0.05kg). Berat tabung kosong 5 kg, ditambah isi gas 3 kg. Setiap pangkalan gas diwajibkan memiliki timbangan untuk mengetahui berat tabung dan drum berisikan air untuk memastikan tidak ada kebocoran pada tabung. Jika berat tabung Elpiji dengan isi di bawah 7,905 kg, Kita bisa minta penukaran kepada pangkalan Elpiji resmi Pertamina. Untuk Bright Gas 5,5 kg. Cara mendapatkannya cukup menelepon Pertamina 135 dan petugas akan mengantarkan sampai ke rumah Anda. Jika ada ketidaksesuaian, tinggal telepon dan bebas antri.

Pertamina Jamin Stok Elpiji Aman, Tak Perlu Panic Buying karena Wabah Corona

Roberth Marchelino Verieza CSR Pertamina area Kalimantan, mengatakan hingga saat ini pasokan Elpiji serta pelayanan dalam pendistribusian produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kondisi aman. “Rata-rata di atas 14 hari ketahanan stok elpiji di wilayah Kalimantan”.

Sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi dan sangat vital untuk kebutuhan masyarakat, maka Pertamina memastikan bahwa distribusi elpiji aman, begitu pula dengan stok. Dalam menghadapi virus Corona yang saat ini sedang mewabah, Pertamina menghimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak dan cerdas dalam megkonsumsi sumber daya energi baik itu minyak ataupun gas elpiji.

Masyarakat tidak perlu panic buying membeli elpiji 3 kilogram karena pasokan elpiji aman. Namun demikian, Robert berujar bagi masyarakat yang mampu dianjurkan untuk membeli elpiji Bright Gas dengan varian produk mulai 220 gram hingga 12 kilogram.

Dia juga menjelaskan, penyaluran produk elpiji sampai minggu ke-2 Maret, sebesar 1.509 MT perhari yang meliputi elpiji subsidi dan non subsidi. Untuk Wilayah Kalimantan Barat sendiri hingga minggu ke-2 Maret, penyaluran BBM jenis gasoline yaitu 1.783 KL perhari dan untuk BBM jenis gasoil sebesar 927 KL perhari dan penyaluran LPG (Subsidi dan Non subsidi ) mencapai 466 MT perhari.

“Dalam usaha ikut mencegahan penyebaran wabah Covid-19 atau virus Corona, sesuai edaran dan imbauan yang diberlakukan Pertamina secara nasional, operator di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum akan tetap melayani dengan optimal sesuai dengan jam operasional SPBU. Kata dia, operator akan menggunakan masker, sarung tangan, dilengkapi dengan hand sanitizer yang diletakkan di beberapa titik di SPBU. Demikian pula penyaluran elpiji diberlakukan hal yang sama. Pekerja Pertamina juga sejak (17/3) hingga (29/3) bekerja dari rumah untuk mencegah terjangkitnya virus tersebut, namun tetap memperhatikan keberlangsungan operasional, distribusi, dan penyaluran BBM dan elpiji,” kata Roberth Marchelino Verieza.

Robert menambahkan, Pertamina juga menghimbau, jika masyarakat menemukan adanya penyimpangan bisa segera melaporkan kepada aparat setempat atau menghubungi Call Centre Pertamina 135.